Jumat, 01 Agustus 2014

LEBARAN MASA KECIL

Mak, malam jelang lebaran, engkau adalah wanita yang paling sibuk. 
Mulai menata meja,memasang seprei bersulam tangan karyamu,menganti tirai pintu, tirai jendela, juga hasil karyamu, memajang toples berisi kue kering yang beraneka, mengepel rumah kita hingga larut tiba, memajang bunga ke setiap sudut.Semua menjadi berbeda. 
Bak pun tak kalah sibuknya dengan saudaraku, mengecat rumah sesuai selera 
 Semua bergairah. Baju baru yang harus kami pakai shalat pun sudah kau siapkan, berbaris seperti lempengan ikan yang terhidang. 
Engkau memang wanita sempurna, Mak. 
Tak ada keluh dari mulutmu meski kutahu engkau lelah. 
Di kepalamu berisi catatan-catatan ; menyediakan ketupat atau lontong, mengiris beraneka kue, sampai menyediakan minuman untuk dihidangkan pagi harinya. Semuanya sempurna berkat ikhlasmu. Mak,Itu dulu, jauh ketika aku masih kecil dan kita semua berkumpul. Kini enam anakmu jauh, mereka telah sibuk dengan kehidupan masing-masing. Mak, di sisa serpihan masa lalu kita, aku menujumu, aku ingin basuh kakimu. Tunggulah, Mak.



.@25/7/2014



DUSUNKU

kuhirup dalam-dalam aroma bunga kopi
aroma yang menyeretku jauh ke alam dusun yang asri
aroma yang selalu mengajakku kembali pada kampung ibu bapakku.

@dusunku-26/7/2014


MAK



(sumbu rinduku)

Mak, matahari baru saja hendak membukit
ketika hutan kita yang ranggas bermahkota cahaya
menjadi saksi tentang rinduku yang  melambung
kuraup bening air  dari  perut bumi dusun kita
kubasuhkan pada  telapak kakimu yang anggun kekar
telapak kaki yang lembut
telapak kaki yang melahirkan surga dalam lafas doa
Mak
kubasuh
kucium kakimu yang basah
kaupun membiarkan   gerimis langit rasaku
jatuh hangat di ujung telapakmu satu-satu

Mak, liku yang menyisir di lereng bukit
bernyanyi ria
mengantarkan aku pada perjalanan panjang
yang tersurat pada setiap gerat kaki
aku akan selalu merindukanmu, Mak
seperti malam yang merindukan bulan
tersenyum  di ujung bukit Selepah
atau segelisah Endikat  yang  gemuruh jatuh di luang-luang cadas
tempatmu menanamkan benih juang sejak dulu
Mak

/Ulu Endikat, 30 Juli 2014