Dawai senja di dua puluh satu itu;
adalah kisah yang mengisah di sua kita
setelah berpuluh purnama kita hilang rupa hilang sapa
Hingga dipenghujung tahun bercurah basah;
Desember
setangkai kisah kembali menguncup dan membunga
Entah apa yang kau rasa
ketika jemarimu menukik
memintal persinggahan dengan kata:
"Desember telah pergi adikku. Waktu berlahan meninggalkan kita.
Yang mengisah tentang cinta yang tak berujung; tentang rinduku yang tak
sampai
biarlah cerita itu menjadi kisah masa lalu
dan harapan menanti kembali mengukir dinding langit".
{Senja 21 kado kecil untuk adikku}
Duh, kalau ingin beratap maka merataplah
riap langkah kita jauh terkebiri
tercecer di jalan berbatu
masih adakah derai rindu mendayu?
entahlah
/Silampari, Desember 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar