Mak,
Aku datang tepat di bulan pasi
meyusuri luangluang yang jauh
tertinggal
dalam langkah kerab kanakkanak
yang terhapus debu
Aku kehilangan wajah kota
hujanku,
yang dulu kerap membuat darahku
beku
Aku kehilangan wajah kota kabutku
yang dulu selalu membasuh wajahku
Aku kehilangan kota laluku
yang dulu bersahaja;
saling sapa ramah
berhias becak yang meliar
gerobak sapi
yang melenguh membawa sayur dan
buah
Umak,
Aku rindu lambaian cemara di sisi
liku Lematang Indah
Cicit beburung yang becanda
gembira
Auaman anak harimau
dan jeritan enggang menabuh
didinding-dinding cadas
menderu,
bersama ayek baghu yang mengucur dari puncak bukit
Mak,
jaman telah mengubah langit
biruku menjadi merah
desir dingin angin telah
kehilangan arah
tak lagi munculkan suara musik
gemerisik
babaspimpas
di tangan-tangan besi yang tak
punya warna hati
Umak,
Aku datang tepat bulan pasi
di kampung peradaban
dimana ambisi dan nurani tak bisa
lagi dipasati
/Tanah Besemah, 20 Agustus
2012