Rabu, 11 April 2012

SENANDUNG PAGI HARI


Pagi lembab
Mengerling pada satu tautan biru
Menyingkap tirai rindu
‘tuk selalu menatapmu

Satu
Kuingin dengar candamu
Yang lembut mendayu
Membukus kalbu dalam diam
Lamat
Menyongsong satu kehangatan
Sekejap saja

Di atas awan ku gantung asa
Tak satu sentuh kemunafikan
Membalur keikhlasan
Meski bersewajah tak kan tiba entah sampai kapan

Oh biarkan ‘ia’ bersenandung dalam gelisah dan resah
Memacu andrinalin yang bertandang
Dalam getar benang kehangatan
Meski hanya terjalin dalam kata
Yang bertaut menyisip dada


                                                                              /Lubuklinggau,29 Maret 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar